تلبيس
إبليس
A. Pengertian
Talbis dan Gurur
Talbis
artinya menampakkan kebatilan dalam rupa kebenaran. Sedangkan makna Gurur itu
semacam kebodohan yang menimbulkan keyakinan bahwa yang rusak itu benar dan
yang hina itu bagus.
Sebabnya
ialah adanya kerancuan. Iblis menyusup ke dalam diri manusia tergantung pada
kadar yang dimungkinkannya, bisa ditambah dan berkurang, tergantung pada kadar
kesdaran dan kelalaian manusia, kepandaian dan kebodohannya.[1]
Abu
Ghassan An-Nahdi berkata, “Aku mendengar Al-Hasan bin Shalih berkata,
‘Sesungguhnya setan itu benar-benar membukakan sembilan puluh sembilan
kebaikan. Tetapi ia menggunakan untuk kejahatan’.”
Al-A’masi
berkata, “Kami pernah diberitahu seseorang yang diajak bicara oleh sekumpulan
jin. Mereka berkata, ‘Tidak ada yang lebih benar bagi kami kecuali orang yang
mengikuti As-Sunnah. Sedangkan orang-orang yang mengikuti nafsu, maka kami
dapat mempermainkan mereka’.”[2]
B.
Setan Tak Pandang Bulu dalam
Menggoda
Sebagian
orang ada yang beranggapan bahwa jin dan setan hanya merasuki jasad orang-orang
jahat. Namun, mari kita duduk sejenak mengkaji bukti-bukti dari Sunah Nabi yang
menegaskan kejadian yang benar-benar bertolak belakang dengan anggapan
tersebut. Ada beberapa bukti yang menjelaskan bahwa orang yang beriman kadang
juga diuji penyakit ini.
Kisah
Utsman bin Abul ‘Ash. “Ketika Rasululloh صلى
الله عليه وسلم menugaskanku di Tha’if, aku mengalami suatu gangguan dalam
sholatku sehingga aku tidak tahu sholat apa yang aku lakukan. Setelah aku
merasakan gangguan itu, aku pergi menemui Rasululloh. Beliaupun bersabda, “Ibnu
Abil ‘Ash?” Aku menjawab, “Ya, wahai Rosululloh.” Nabi صلى
الله عليه وسلم bertanya, “Ada apa?” Aku jawab, “Wahai Rosululloh, aku mengalami
gangguan dalam sholatku hingga aku tidak tahu sholat apa yang aku lakukan.”
Nabi bersabda, itu adalah setan. Mendekatlah.” Kemudian aku mendekat kepadanya
dan duduk bersimpuh di atas kakiku. Nabi
صلى الله عليه وسلم memukul
dadaku dengan tangannya dan meludah di mulutku seraya bersabda, “Keluarlah
wahai musuh Alloh!” Nabi melakukan hal itu tiga kali, kemudian bersabda,
“Lanjutkan tugasmu!” Utsman berkata, “Demi Alloh, setelah itu ia tidak pernah
menggangguku lagi.”[3]
Imam
Al-Qurthubi berkata berkata bahwa makna firman Alloh, “Sesungguhnya
hamba-hamba Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka,” khusus
untuk orang yang telah mendapat penjagaan dari Alloh, atau bisa jadi maknanya
bahwa dalam banyak kesempatan dan waktu setan tidak mampu berkuasa atas
hamba-hamba Alloh, atau bisa jadi setan mampu menguasainya dalam rangka untuk
melepaskan belenggu dan kesedihan seperti yang terjadi pada Bilal, setan telah
mendatanginya sehingga dia mengantuk seperti bayi mengantuk, lalu tertidur, dan
Rosululloh juga tertidur bersama sahabat yang lain. Tatkala terbangun, mereka
terkaget dan berkata, “Apa yang bisa menjadi penebus kesalahan ini?” Beliau
bersabda, “Amal yang tertinggal karena tidur,” sehingga hilang kegelisahan dari
mereka.
Imam Ahmad
berkata dalam bantahan beliau terhadap Jahmiyah bahwa makna ayat
إِنَّ عِبَادِى لَيسَ لَكَ عَلَيهِم سُلطَانٌ
65. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat
berkuasa atas mereka.
Bahwa iblis tidak berkuasa atas hamba Alloh untuk
menyesatkan dari agama atau ibadah mereka, tetapi dia tertimpa dosa selain
syirik.
Makna
sulthan (kekuasaan) telah berlalu yaitu hujah dan kemampuan, dan makna
ayat yang benar, adalah tidak mendapatkan jalan untuk menguasai mereka baik
lewat hujah atau kemampuan. Kemampuan masuk dalam kategori kekuasaan, begitu
juga hujah, karena orang yang memiliki hujah mampu menguasai orang, dengan
hujah, orang mampu berkuasa dengan tangannya, Dan Firman Alloh, Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. dan
cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga (Al-Isro’:
65) merupakan suatau kabar bahwa Alloh menjaga dan melindungi hambanya yang
beriman dari setan yang terkutuk, sehingga Alloh berfirman dalam ayat
selanjutnya,
و كفى بربك وكيالا
65.
“dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga".
Artinya Alloh menjadi Penjaga,
Pelindug, Penolong dan Pembela hamba-Nya.[4]
C.
Cara Menggoda
1. Seribu Jalan Kesesatan
Tekad dan sumpah syetan di dalam menggoda manusia
dilaksanakan dengan tekun. Siang malam dan setiap saat. Para seta juga sangat
pandai dalam mengatur siasat dan usahanya dalam menyesatkan manusia, dengan
menggunakan seribu satu jalan. Itu semua tergambar dalam surat An Nisa’ ayat
119
öNßg¨Y¯=ÅÊ_{ur öNßg¨YtÏiYtB_{ur öNßg¯RtãBUyur £`à6ÏnGu;ãn=sù c#s#uä ÉO»yè÷RF{$# öNåk¨XzßDUyur cçÉitóãn=sù Yù=yz «!$# 4 `tBur ÉÏFt z`»sÜø¤±9$# $wÏ9ur `ÏiB Âcrß «!$# ôs)sù tÅ¡yz $ZR#tó¡äz $YYÎ6B ÇÊÊÒÈ
119. Dan Aku
benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong
pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak),
lalu mereka benar-benar memotongnya[5], dan akan Aku suruh mereka
(mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya[6]". barangsiapa yang
menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia
menderita kerugian yang nyata.
Demikianlah, setan mempunyai seribu satu jalan untuk
menyesatkan manusia. Setan tidak akan kehabisan jalan dalam menyesatkan
manusia.
Jangan dikira bahwa setan tidak dapat menggoda
orang-orang yang alim yang telah banyak ilmunya. Orang alim yang sudah taat
beribadah, shalatnya khusyu’, tetapi setan menggodanya, sehingga terbitlah di
dalam hatinya, bahwa memang tidak ada orang yang alim dan berbakti kecuali
hanya dirinya. Maka orang yang telah benar-benar beribadah dan taat tetap dapat
di gelincirkan oleh setan.
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Nasa’i,
Tirmidzi, Ibnu Majah, dari Abu Hurairoh, bahwa Rosululloh صلى
الله عليه وسلم bersabda tentang tiga orang
yang telah beramal, namun amalanya sia-sia saja.
Pertama, seorang yang mati dalam medan
perang. Tetapi setelah dihisab ternyata amalannya tercuri oleh setan, karena di
dalam perjuangannya dia tidak ikhlas, ia ingin mendapatkan pujian dan ingin
disebut sebagai pahlawan yang besar.
Kedua, orang yang alim, Ilmunya
banyak, ceramahnya memukau pendengarnya, lancar dan fasih, tetapi setelah
dihisab juga kosong amalannya. Tak lain adalah karena dia ingin terkenal
sebagai orang yang alim.
Ketiga, adalah oanr yang suka menolong
orang lain atau orang yang membutuhkannya, tetapi setelah dihisab juga kosong
amalannya. Hal ini adalah karena dia di dalam mendermakan harta dan uangnya itu
karena ingin dikatakan sebagai orang yang dermawan.
Setan sangat mengetahui setiap kelemahan seseorang. Di
mana posisinya yang lemah, mana pertanhanannya yang tidak kuat, setan menguasai
dan memahami. Jelasnya medan telah dikuasai penuh. Maka mudahlah bagi setan
untuk menjebol seseorang, karena dihantam pada posisi yang lemah.
Setan tidak akan menyerah dalam menggoda manusia.
2. Masuk Aliran Daran
Dalam satu hadits Nabi صلى
الله عليه وسلم , dikatakan bahwa setan itu
bisa masuk ke dalam aliran darah manusia,
قالت صفية : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم معتكفا, فأتيته أزوره ليلا. فحدّثته, ثمّ قمت
فانقلبت. فقام معى ليقلبنى,( و كان مسكنها فى دار أسامة بن زيد ) فمرّ رجلان من
الأنصار. فلمّا رأيا النبي صلى الله عليه وسلم أسرعا .
فقال النبي صلى الله عليه وسلم على
رسلكما. إنّها صفيّة بنت حييّ قال: سبحان الله يا رسول الله! قال: إنّ الشّيطان
يجرى من الإنسان مجر الدّم! فخشيت أن يقذف في قلوبكما شيئا, أو قال شرّا (رواه
البخارى و المسلم)
“Telah berkata Shafiyah (istri Nabi Muhammad صلى
الله عليه وسلم ): pernah Rosululloh, sedang i’tikaf, lalu aku
datang kepadanya sebagai kunjungan di waktu malam, maka aku membicarakan kepada
beliau. Kemudian aku berdiri pulang. Maka beliaupun ikut berdiri menyertaiku,
untuk mengantarkan aku (samapi ke rumahku). Dan tempat tinggal Shafiyah itu di
rumah Usamah bin Zaid, maka lewatlah dua orang laki-laki dari kaum Anshor.
Tatkala dua orang tadi melihat Nabi صلى
الله عليه وسلم bersamaku, cepat-cepatlah
keduanya berlalu, lalu Nabi menegurnya: “Tunggu! Sesungguhnya dia ini Shafiyah
binti Huyay, istriku sendiri.” Keduanya menjawab: “Maha Suci Alloh.” Nabi صلى
الله عليه وسلم bersabda: “Sesungguhnya
setan itu berjalan dalam diri manusia mengikuti perjalanan darah. Maka dari
itu, aku khawatir bahwa setan akan
melontarkan suatu tuduhan -atau beliau bersabda- suatu kejahatan dalam hatimu.” (HR. Bukhori
Muslim)
Tunggu! Jangan pergi! Aku
bukanlah bebuat yang melanggar perintah Alloh. Ini adalah istriku sendiri!
Demikianlah penjelasan Rosul, karena beliau khawatir kalau nanti timbul fitnah
yang besar, lebih-lebih bila hal ini terdengar oleh orang-orang munafiq.
Setan bisa masuk ke dalam aliran darah manusia. Maka banyak
manusia yang bila tidak sadar akan kebenaran atau tidak mendapat petunjuk dari
Alloh, apabila mendengar nasehat, dia menjadi marah. Hal ini disebabkan karena
dia merasa bahwa yang mempunyai perbuatan, yang memutuskan serta yang berniat
melakukan hal itu adalah dirinya sendiri. Dirinya yang memutuskan, terlepas
dari perintah siapapun. Apalagi kalau dikatakan sebagai menuruti perintah
setan.
3. Menghiasai Amal Manusia
Salah satu
cara setan menggoda mausia adalah dihiasinya amal perbuatan manusia menurut
yang dikehendaki setan. Amal perbuatan yang buruk dihiasi agar seolah-olah
menjadi amal yang baik. Sehingga orang yang mengerjakan kejelekan itu tidak
merasa bahwa yang dikerjakan itu salah.
Setan
memang telah bersumpah kepada Alloh سبحانه
وتعالى bahwa manusia akan digoda juga dalam hal amal-amal yang mereka
perbuat. Amal yang salah akan dihiasi dengan kebaikkan supaya terlihat benar.
tA$s% Éb>u
!$oÿÏ3 ÏZoK÷uqøîr& £`uZÎiy_{
öNßgs9 Îû ÇÚöF{$#
öNåk¨]tÈqøî_{ur tûüÏèuHødr&
ÇÌÒÈ
39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab
Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan mereka
memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan
mereka semuanya,
Dalam hal ini kita jangan sampai salah
memahami. Bukan amalannya yang menjadi baik. Bukan perbuatan yang salah lantas
berubah menjadi benar, tetapi perasaan yang berbuatlah yang seakan-akan apa
yang telah ia kerjakan itu adalah sebuah kebaikan atau kebenaran.
Kaarna telah terbiasa, maka orang yang berbuat
buruk itu tidak merasa bersalah.
Demikianlah setan menghiasi amal manusia
sehingga tidak terlihat.
$yg?y`ur
$ygtBöqs%ur tbrßàfó¡o ħôJ¤±=Ï9 `ÏB Èbrß «!$#
z`yur ãNßgs9 ß`»sÜø¤±9$# öNßgn=»yJôãr&
öNèd£|Ásù
Ç`tã
È@Î6¡¡9$#
ôMßgsù w
tbrßtGôgt ÇËÍÈ
24. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah
matahari, selain Allah; dan syaitan Telah menjadikan mereka memandang indah
perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah),
sehingga mereka tidak dapat petunjuk,
Cara ini yang paling berhasil di dalam
menggelincirkan manusia dari jalan kebenaran, sejak jaman Nabi Adam sampai
sekarang, yakni dengan menghiasi amal perbuatan manusia yang baik agar
dipandang jelek dn yang jelek agar dipandang baik oleh para manusia.
4. Siasat
yang Paling Samar
عن أبى بكر الصديق رضيالله عنه قل: أنّ رسول الله صلى
الله عليه وسلم قال: إنّ إبليس قال: أهلكتهم بالذنوب
فأهلكونى بالإستغفار فلمّا رأيت ذلك أهلكتهم بالأهواء فهم يحسبون أنّهم مهتدون فلا
يستغفرونه (رواه ابن عاصم)
“Dari Abu Bakar As-Shidiq رضيالله
عنه berkata:
bahwasanya Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda: “sesungguhnya Iblis berkata: “Aku
merusak mereka (umat manusia atau umat islam) dengan dosa-dosa, agar mereka
berbuat dosa, lalu mereka merusakku dengan istighfar, maka tatkala aku
mengetahui akan hal yang demikian ini, aku lalu merusak mereka dengan hawa
keingininan bid’ah, lalu mereka menyangka bahwa mereka itu mendapat petunjuk
yang benar, lantas mereka tidak meminta ampun kepada Alloh. (HR. Ibnu Abi ‘Ashim)
Orang yang
berbuat dosa batin dan khayalan ini pada umumnya jarang yang menyadari bahwa
hal itu adalah dosa. Bahkan orang yang berdosa batin bila diingatkan akan
marah. Inilah salah satu taktik setan[7].
Wallohua’lambisshowab
[1]
Perangkap setan Ibnul Jauzi, alih bahasa
Ust. Kathur Suhardi
[2] Ibid
[3] Jangan
Mau Diganggu Setan Aisyah Al-Qorni, alih bahasa Ust. Muhammad Suhadi
[4]
Menelanjangi setan, Al-Imam Ibrohim bin Bin Muhammad bin Muflih al-Maqdisi
al-Hambali
[5]
menurut
kepercayaan Arab jahiliyah, binatang-binatang yang akan dipersembahkan kepada
patung-patung berhala, haruslah dipotong telinganya lebih dahulu, dan binatang
yang seperti Ini tidak boleh dikendarai dan tidak dipergunakan lagi, serta
harus dilepaskan saja.
[6] meubah ciptaan Allah dapat berarti, mengubah
yang diciptakan Allah seperti mengebiri binatang. ada yang mengartikannya
dengan meubah agama Allah.
[7] Syetan sebagai
tertuduh dalam masalah sihir tahayul perdukunan dan azimat, Umar Hasyim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar