Sabtu, 27 April 2013

ini ceritaku mana ceritamu

احفظ الله يحفظك
seorang muroqy muda pulang dari meruqyah pukul 22.00 bertemu dengan tiaga orang rampok
rampok 1      : (berteriak dan menodongkan goloknya) "berhenti,,,!,,,!"
muroqy muda : (menghentikan motor dan mematikan mesinnya sambil memegang golok si     rampok),,"kenapa?"
rampok 2 & 3 : (datng bersamaan)
rampok 2      : (mengambil batu dan melemparkannya ke muroqy muda)
muroqy muda : (jengkel dan marah) "woy saya praktisi ruqyah, jangan macam-macam kalian!!"
rampok 2      : (karna melihat korban marah dia langsung kabur)
rampok 1      : (seperti melihat sesuatu dan ketakutan) "pak, lepaskan saya"
muroqy muda : "ohh, iya lupa"
rampok 1 & 3 : (berteriak bersamaan) "KABUUUUR"
muroqy muda : (freestyle diatas motor sambil garuk-garuk kepala) @#$%^&*!?/

Rosululloh
صلى الله عليه وسلم bersabda :
احفظ الله يحفظك "jagalah Alloh niscaya Alloh akan menjagamu" 
dan juga
بعرف إلى الله في الرخاء يعرفك في الشدة "kenalilah Alloh di waktu lapang niscaya Alloh akan mengenalmu di waktu sulit"
Ini ceritaku mana ceritamu
Oleh : Fat’an Aziz Al-Muroqy


فبأي ألاء ربكما تكذبان

Seorang teman pernah menasehati. Kamu seharusnya refresing sejenak pergi ke desa menikmati suasana desa, jangan ngurusin masalah orang kota terus. Sepertinya itu bagus untuk dicoba, tapi pekerjaan ini tidak bisa ditinggalkan serta merta begitu saja jawabku.
Hingga suatu hari ada panggilan ruqyah di desa di daerah Lamsel dan saya langsung menyanggupinya hitung-hitung sambil refresing. Terjadi hal luar biasa di desa tersebut. Cerinya begini, dua hari saya berada di desa itu saya perhatikan jamaa’ah sholat lima waktu yang ada di masjid desa itu.  Perhatiaan saya tertuju pada bapak-bapak yang sholat berjaah lima waktu tanpa terkecuali waktu dzuhur dan ashar, bapak tadi tidak pernah absen, yang saya anggap aneh kenapa begitu selesai salam ia langsung pergi. Karna rasa penasaran saya, saya tanyakan tempat tinggal bapak-bapak tadi ke pasien kami, saya ingin tau keadaannya sekaligus ingin menasehatinya supaya berdzikir dahulu setelah sholat.
Setelah mendapat info dari pasien kami saya langsung bergegas menuju tempat tinggal bapak yang saya lihat di masjid setiap waktu sholat. Saya terkejut dengan kondisi bapak itu, ia tinggal di sebuah gubuk yang hampir rubuh bersama istri dan seorang anaknya. Kemudian saya tanyakan alasan kenapa bapak tadi lansung pergi setelah salam tanpa berdzikir terlebih dahulu. Bapak tadi menjawab “Nak istri bapak sudah menunggu bapak di sini untuk gantian memakai sarung, sarung itulah pakaian sholat kami satu-satunya, jadi kami harus bergantian memakainya.” Saya tersentak dengan jawaban itu, saya ke sini banyak membawa pakaian sholat yang tidak semua terpakai, sedngkan bapak ini harus berbagi dengan istrinya.
Kemudian kami mengobrol tentang pekerjaan yang ditekuni bapak tadi sehari-hari. Dari obrolan tadi ternyata kehidupan bapak tadi jauh dari kondisi sejahtera. Tidak setiap hari ia mendapat pekerjaan, ia bekerja ketika ada yang menyuruhnya membantu untuk membersihkan rumput yang ada di sawah orang yang menyuruhnya dengan upah Rp 20.000,-. Sang istri hanya menanam sayur-sayuran dengan menumpang di lahan kosong tetangga yang tidak begitu luas, saya jadi teringgat dengan kebun yang ada di rumah yang hanya ditanami bunga-bungan oleh ibu saya. Sedangkan sang anak yang masih baru kelas satu SMP untuk biaya sekolah dan jajan, ia mencari siput kebon atau keong dan menjualnya ke pada peternak bebek dengan harga Rp 1000.- sekilo, di saat anak-anak seusianya bersenag-senag dengan berbagai permainan ia sudah terbebani dengan biaya sekolah.
Setelah pulang dari rumah bapak tadi, saya mengajak rekan saya dan pasien kami untuk membantunya sebisa kami.
Ternyata masih banyak saudara-saudara kita yang jauh dari keadaan sejahtera dan mingkin bisajadi lebih buruk keadaannya dari keluarga bapak yang kami temui di desa itu. Maka tidak ada alasan untuk tidak mensyukuri nikmat yang telah Alloh berikan kepada kita.
Semoga bermanfaat
Ini ceritaku mana ceritamu
Oleh : Fat’an Aziz Al-Muroqy

CERITA DEWASA
Setelah selesai meruqyah, seorang bapak paruh baya mendekati ustadz muda yang tadi meruqyah, bapak paruh baya tadi mengajaknya mampir ke rumahnya. Dengan sedikit paksaan akhirnya ustadz muda mengiyakan permintaan bapak tadi. Di rubah bapak paruh baya itu terjadi percakapan serius yang membicarakan tentang sebuah ikatan perjanjian antara dua orang hamba Alloh, ikatan yang kokoh secara hukum, sosial, moral dan kejiwaan. Tapi.....??? simak percakapan selengkapnya!
Bapak paruh baya       : “Maaf ustadz, ustadz ini usianya berapa ya?”
Ustadz muda               : “Saya sembilan belas tahun pak”
Bapak paruh baya       : (Berkata dengan gaya bijak) “Ustadz udah siap nikah?”
Ustadz muda               :”Maaf pak, kenapa ya?”
Bapak paruh baya       : (Berbicara serius) “Saya punya anak gadis, kemarin tanya katanya   udah siap nikah.”
Ustadz muda               :”Ya segera dinikahkan saja tho pak.”
Bapak paruh baya       :”Ustadzkan tau sendiri, gimana kelakuan anak muda saat ini, susah nyarikan calon suami yang baik.”
Ustadz muda               :”La maunya bapak yang bagaimana?”
Bapak paruh baya       :”Kalau ustadz gimana?”
Ustadz muda               : (Berlagak seperti orang dewasa memikirkan cara untuk menolak, karna belum siap) “Emmm, bagaimana ya?”
Bapak paruh baya       :”Gimana ustadz?”
Ustadz muda               : (Menemukan jawaban) “Begini pak, saya kan kesehariannya meruqyah pak ya, nah berarti sering ketemu jin, kalau kita mengelurkan jin dari tubuh seseorang itu pak, jin itu tersiksa dengan bacaan kita, terus biasanya jin ini tidak terima dan akan menuntut balas dengan kita. Jadi intinya kita harus pandai-pandai membentengi diri, nah kalau benteng diri kita kuat, maka in tadi akan mencari oranr-orang yang lemah yang dekat dengan kita. Begitu” (kemudian berkata dalam hati)  “he he he.’’
Bapak paruh baya       : (Seperti kebingungan) “ Waduh iya juga ya. Ia saya lupa, anak saya masih mau sekolah lagi deng.”
Ustadz muda               “ (tertawa dalam hati) “he he he, langsung percaya dia.” ‘( kemudian berkata sok dewasa) “Wah, iya pak, kita harus memperhatikan pendidikan anak terlebih dahulu, kalau anak itu masih mau sekolah, he he.”
Bapak paruh baya       :”Iya tadz, maksud saya juga gitu.”
Ustadz muda               :”@#$%^&*()!?><=+$” (roling sepuluh kali)
Ini ceritaku mana ceritamu
Oleh : Fat’an Aziz Al-Muroqy


ADEGAN BERBAHAYA JANGAN DITIRU
Malam  ini saya pulang dari meruqyah pukul 20.00 wib, karna bensin di motor dah kritis, mau beli eceran tidak memuaskan, beli di POM ngantri. Akhirnya saya putuskan untuk beli di POM aja ngantri dikit gak papa. Pas sampek POM ternyata salah dugaan saya, yang antri akeh banget lah, karna antriannya panjang saya bingung mau lewat mana. Saya putusin aja masuk lewat pintu keluar, he he he. Masuk lewat situ ternyata langsung njujuk di depan pembeli yang antri. Tapi kok kayaknya ada yang aneh ya, orang-orang yang antri disitu kok gak ada yang marah, mereka malah kayak orang takut dan menyuruh petugas POM untuk melayani saya duluan, he he Alhamdulilah. Ketika petugas sudah selesai melaksanakan tugasnya, saya langsung mengambil uang di saku belakang, saat itu juga saya langsung nyebut “Astagfirulloh” saya lupa, saya tadikan abis ruqyah trus dikasih keris dan kerisnya saya slempetkan di belakang pinggang, pantes aja orang-orang pada takut.
Ini ceritaku mana ceritamu

Oleh : Fat’an Aziz Al-Muroqy 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar