Sabtu, 27 April 2013

ini ceritaku mana ceritamu

احفظ الله يحفظك
seorang muroqy muda pulang dari meruqyah pukul 22.00 bertemu dengan tiaga orang rampok
rampok 1      : (berteriak dan menodongkan goloknya) "berhenti,,,!,,,!"
muroqy muda : (menghentikan motor dan mematikan mesinnya sambil memegang golok si     rampok),,"kenapa?"
rampok 2 & 3 : (datng bersamaan)
rampok 2      : (mengambil batu dan melemparkannya ke muroqy muda)
muroqy muda : (jengkel dan marah) "woy saya praktisi ruqyah, jangan macam-macam kalian!!"
rampok 2      : (karna melihat korban marah dia langsung kabur)
rampok 1      : (seperti melihat sesuatu dan ketakutan) "pak, lepaskan saya"
muroqy muda : "ohh, iya lupa"
rampok 1 & 3 : (berteriak bersamaan) "KABUUUUR"
muroqy muda : (freestyle diatas motor sambil garuk-garuk kepala) @#$%^&*!?/

Rosululloh
صلى الله عليه وسلم bersabda :
احفظ الله يحفظك "jagalah Alloh niscaya Alloh akan menjagamu" 
dan juga
بعرف إلى الله في الرخاء يعرفك في الشدة "kenalilah Alloh di waktu lapang niscaya Alloh akan mengenalmu di waktu sulit"
Ini ceritaku mana ceritamu
Oleh : Fat’an Aziz Al-Muroqy


فبأي ألاء ربكما تكذبان

Seorang teman pernah menasehati. Kamu seharusnya refresing sejenak pergi ke desa menikmati suasana desa, jangan ngurusin masalah orang kota terus. Sepertinya itu bagus untuk dicoba, tapi pekerjaan ini tidak bisa ditinggalkan serta merta begitu saja jawabku.
Hingga suatu hari ada panggilan ruqyah di desa di daerah Lamsel dan saya langsung menyanggupinya hitung-hitung sambil refresing. Terjadi hal luar biasa di desa tersebut. Cerinya begini, dua hari saya berada di desa itu saya perhatikan jamaa’ah sholat lima waktu yang ada di masjid desa itu.  Perhatiaan saya tertuju pada bapak-bapak yang sholat berjaah lima waktu tanpa terkecuali waktu dzuhur dan ashar, bapak tadi tidak pernah absen, yang saya anggap aneh kenapa begitu selesai salam ia langsung pergi. Karna rasa penasaran saya, saya tanyakan tempat tinggal bapak-bapak tadi ke pasien kami, saya ingin tau keadaannya sekaligus ingin menasehatinya supaya berdzikir dahulu setelah sholat.
Setelah mendapat info dari pasien kami saya langsung bergegas menuju tempat tinggal bapak yang saya lihat di masjid setiap waktu sholat. Saya terkejut dengan kondisi bapak itu, ia tinggal di sebuah gubuk yang hampir rubuh bersama istri dan seorang anaknya. Kemudian saya tanyakan alasan kenapa bapak tadi lansung pergi setelah salam tanpa berdzikir terlebih dahulu. Bapak tadi menjawab “Nak istri bapak sudah menunggu bapak di sini untuk gantian memakai sarung, sarung itulah pakaian sholat kami satu-satunya, jadi kami harus bergantian memakainya.” Saya tersentak dengan jawaban itu, saya ke sini banyak membawa pakaian sholat yang tidak semua terpakai, sedngkan bapak ini harus berbagi dengan istrinya.
Kemudian kami mengobrol tentang pekerjaan yang ditekuni bapak tadi sehari-hari. Dari obrolan tadi ternyata kehidupan bapak tadi jauh dari kondisi sejahtera. Tidak setiap hari ia mendapat pekerjaan, ia bekerja ketika ada yang menyuruhnya membantu untuk membersihkan rumput yang ada di sawah orang yang menyuruhnya dengan upah Rp 20.000,-. Sang istri hanya menanam sayur-sayuran dengan menumpang di lahan kosong tetangga yang tidak begitu luas, saya jadi teringgat dengan kebun yang ada di rumah yang hanya ditanami bunga-bungan oleh ibu saya. Sedangkan sang anak yang masih baru kelas satu SMP untuk biaya sekolah dan jajan, ia mencari siput kebon atau keong dan menjualnya ke pada peternak bebek dengan harga Rp 1000.- sekilo, di saat anak-anak seusianya bersenag-senag dengan berbagai permainan ia sudah terbebani dengan biaya sekolah.
Setelah pulang dari rumah bapak tadi, saya mengajak rekan saya dan pasien kami untuk membantunya sebisa kami.
Ternyata masih banyak saudara-saudara kita yang jauh dari keadaan sejahtera dan mingkin bisajadi lebih buruk keadaannya dari keluarga bapak yang kami temui di desa itu. Maka tidak ada alasan untuk tidak mensyukuri nikmat yang telah Alloh berikan kepada kita.
Semoga bermanfaat
Ini ceritaku mana ceritamu
Oleh : Fat’an Aziz Al-Muroqy

CERITA DEWASA
Setelah selesai meruqyah, seorang bapak paruh baya mendekati ustadz muda yang tadi meruqyah, bapak paruh baya tadi mengajaknya mampir ke rumahnya. Dengan sedikit paksaan akhirnya ustadz muda mengiyakan permintaan bapak tadi. Di rubah bapak paruh baya itu terjadi percakapan serius yang membicarakan tentang sebuah ikatan perjanjian antara dua orang hamba Alloh, ikatan yang kokoh secara hukum, sosial, moral dan kejiwaan. Tapi.....??? simak percakapan selengkapnya!
Bapak paruh baya       : “Maaf ustadz, ustadz ini usianya berapa ya?”
Ustadz muda               : “Saya sembilan belas tahun pak”
Bapak paruh baya       : (Berkata dengan gaya bijak) “Ustadz udah siap nikah?”
Ustadz muda               :”Maaf pak, kenapa ya?”
Bapak paruh baya       : (Berbicara serius) “Saya punya anak gadis, kemarin tanya katanya   udah siap nikah.”
Ustadz muda               :”Ya segera dinikahkan saja tho pak.”
Bapak paruh baya       :”Ustadzkan tau sendiri, gimana kelakuan anak muda saat ini, susah nyarikan calon suami yang baik.”
Ustadz muda               :”La maunya bapak yang bagaimana?”
Bapak paruh baya       :”Kalau ustadz gimana?”
Ustadz muda               : (Berlagak seperti orang dewasa memikirkan cara untuk menolak, karna belum siap) “Emmm, bagaimana ya?”
Bapak paruh baya       :”Gimana ustadz?”
Ustadz muda               : (Menemukan jawaban) “Begini pak, saya kan kesehariannya meruqyah pak ya, nah berarti sering ketemu jin, kalau kita mengelurkan jin dari tubuh seseorang itu pak, jin itu tersiksa dengan bacaan kita, terus biasanya jin ini tidak terima dan akan menuntut balas dengan kita. Jadi intinya kita harus pandai-pandai membentengi diri, nah kalau benteng diri kita kuat, maka in tadi akan mencari oranr-orang yang lemah yang dekat dengan kita. Begitu” (kemudian berkata dalam hati)  “he he he.’’
Bapak paruh baya       : (Seperti kebingungan) “ Waduh iya juga ya. Ia saya lupa, anak saya masih mau sekolah lagi deng.”
Ustadz muda               “ (tertawa dalam hati) “he he he, langsung percaya dia.” ‘( kemudian berkata sok dewasa) “Wah, iya pak, kita harus memperhatikan pendidikan anak terlebih dahulu, kalau anak itu masih mau sekolah, he he.”
Bapak paruh baya       :”Iya tadz, maksud saya juga gitu.”
Ustadz muda               :”@#$%^&*()!?><=+$” (roling sepuluh kali)
Ini ceritaku mana ceritamu
Oleh : Fat’an Aziz Al-Muroqy


ADEGAN BERBAHAYA JANGAN DITIRU
Malam  ini saya pulang dari meruqyah pukul 20.00 wib, karna bensin di motor dah kritis, mau beli eceran tidak memuaskan, beli di POM ngantri. Akhirnya saya putuskan untuk beli di POM aja ngantri dikit gak papa. Pas sampek POM ternyata salah dugaan saya, yang antri akeh banget lah, karna antriannya panjang saya bingung mau lewat mana. Saya putusin aja masuk lewat pintu keluar, he he he. Masuk lewat situ ternyata langsung njujuk di depan pembeli yang antri. Tapi kok kayaknya ada yang aneh ya, orang-orang yang antri disitu kok gak ada yang marah, mereka malah kayak orang takut dan menyuruh petugas POM untuk melayani saya duluan, he he Alhamdulilah. Ketika petugas sudah selesai melaksanakan tugasnya, saya langsung mengambil uang di saku belakang, saat itu juga saya langsung nyebut “Astagfirulloh” saya lupa, saya tadikan abis ruqyah trus dikasih keris dan kerisnya saya slempetkan di belakang pinggang, pantes aja orang-orang pada takut.
Ini ceritaku mana ceritamu

Oleh : Fat’an Aziz Al-Muroqy 

Kamis, 25 April 2013

Anak-anak Iblis

Nama Anak-anak Iblis
Dari Zaid bin Mujahid, dia berkata, “Iblis itu mempunyai lima anak, yang masing-masing anak diberi tugas tersendiri, dan masing-masing memiliki nama”
1.     Tsabr. Dia adalah pembawa musibah, yang diperintahkan untuk merusak, merobek saku saat manusia berduka, menempelengi pipi dan pengakuan-pengakuan ahiliah lainnya.
2.     A’war. Dia adalah pembawa zina, yang menyuruh manusia kepada zina dan menganggapnya bagus.
3.     Miswat. Dia adalah pembawa dusta, yang mendengar sesuatau lalu dia mendatangi seseorang dan mengabarinya apa yang didengarnya. Lalu orang itu menemui orang-orang seraya berkata, “Aku telah melihat seseorang yang masih kuingat wajahnya tetapi aku tidak tahu namanya, dia berkata kepadaku begini dan begitu”.
4.     Dasim. Tugasnya menyusup ke dalam diri seseorang tatkala menemui keluarganya, lalu dia menampakkan cela mereka di matanya sehingga membuatnya marah-marah.
5.     Zaknabur. Dia ini adalah penguasa pasar yang mengibarkan bendera-benderanya di pasar.

Wallohua’lambisshowab

[Talbis Iblis, Ibnu Jauzi]

Senin, 22 April 2013

mengobati sihir 3

A.   Tahap setelah pengobatan
Bila Alloh سبحانه و تعالى  menyembuhkan si penderita melalui perantara anda, dan dia sudah merasa sehat, pujilah Alloh yang telah memperkenankan anda untuk menyembuhkannya. Tingkatkanlah rasa butuh anda kepada-Nya, agar Alloh memberikan taufiq-Nya kepada anda dalam menghadapi keadaan-keadaan lainnya. Jangan sampai hal tersebut menjadi sebab kesombongan dan keangkuhan anda. Alloh سبحانه و تعالى  berfirman :
7.  Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

                                Pada tahapan ini, si penderita akan terancam dengan sihir yang yang baru. Karena kebanyakan orang yang mengerjakan sihir, apabila merasa bahwa si penderita telah pergi kepada seorang mu’alij (pengobat) untuk berobat, maka mereka akan kembali lagi kepada tukang sihir, untuk memperbaharui sihirnya. Kaarenanya, si penderita yang baru saja sembuh dari sihir tersebut, hendaknya tidak menceritakan kesembuhannya kepada siapa punjuga. Disampig itu, berilah pembentengan diri berikut ini :
1.      Menjaga sholat berjama’ah.
2.      Tidak mendengarkan nyanyian-nyanyian dan musik yang melalaikan.
3.      Berwudhu sebelum beranjak tidur, dan jangan lupa membaca ayat Kursi.
4.      Membaca basmalah sebelum memulai sesuatu.
5.      Setelah sholat subuh, membaca dzikir berikut :
لَا إلَهَ إلَّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ المُلكُ وَ لَهُ الحَمدُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيءٍ قَدِيرٌ
Tidak ada ilah yang berhak untuk disembah kecuali Alloh, Zat Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, segala puji bagi-Nya dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Sebanyak 100 kali.
6.      Setiap hari, jangan sampai tidak membaca Al-qur’an sama sekali, atau mendengarkannya jika ia seorang yang tidak bisa membaca Al-qur’an.
7.      Bergaul dengan orang-orang sholih.
8.      Hendaknya selalu membaca dzikir pagi dan sore.

[Disalin dari buku Ash-Shaarimul Battaar fiit Tashaddy Lis Saharatil Asyar, edisi Indonesia Tolak Sihir Cara Islam, terbitan Aqwam hal. 134-142 alih bahasa Ust. Arif Mahmudi]

mengobati sihir 2

A.   Tahap Pengobatan
Letakkanlah tangan anda di atas kepala si penderita dan apabila mengobati seorang wanita janganlah bersentuhan kulit secara langsung, kemudian bacalah ayat-ayat ruqyah[1] di telinganya secara tartil. Usakan supaya si penderita mendengarnya.
Setiap kali hendak membaca ayat harus didahului dengan ta’awudz.
Setelah membacakan ruqyah ini kepada penderita dengan tartil dan suara yang keras, maka akan terjadi salah satu dari tiga keadaan.
1.        Keadaan pertama
Si penderita akan kesurupan, dan jin yang ditugasi untuk menyihir akan berbicara melalui lisannya. Dalam keadaan seperti ini, hadapilah jin tersebut sebagaimana anda menghadapi keadaan-keadaan kesurupan lainnya[2].
      Anda harus mengajukan beberapa pertanyaan kepada kepada jintersebut:
a.      Siapa namamu? Dan apa agamamu? Kemudian, hadapilah jin tersebut sesuai dengan agamanya. Jika ia kafir (non muslim), maka serulah ia untuk masuk ke dalam Islam. Dan jika ia muslim, maka jelaskan kepadanya bahwa apa dilakukannya tersebut, yakni menjadi “pelayan tukang sihir,” bertentangan dengan Islam dan tidak boleh dilakukan.
b.      Tanyakan kepadanya di mana letak sihirnya? Tetapi anda jangan mempercayainya sebelum hingga anda membuktikan kebenaran perkataannya. Jika ia memberitahukan kepada anda, bahwa sihirnya berada di tempat ini dan itu, segeralah menyuruh orang untuk mengeluarkan benda sihir (buhul) dari tempat tersebut, jika memang ditemukan. Jika tidak ditemukan, berarti jintersebut telah berdusta, karena jin memang suka berbohong.
c.       Tanyakan kepadanya, apakah hanya ia sendiri yang ditugaskan oleh tukang sihir untuk mengerjakan sihir tersebut atau jin lain yang ikut bersamanya?
d.      Terkadang jin akan memberitahukan kepada anda, bahwa si fulanlah yang menyuruh tukang sihir untuk melakukan sihir ini
Dalam banyak keadaan seperti ini, jangan sekali-kali anda mempercayai perkataannya. Karna ia ingin menimbulkan permusuhan di antara manusia. Kesaksian tersebut tersebut secara syar’i tertolak karena fasik. Dan kefasikannya sangat nyata dan jelas dengan menjadi “pelayan tukang sihir”.
Alloh سبحانه و تعالى berfirman :
يآيُّها الّذِينَ ءامنوآ إنْ جآءكُم فَاسِقٌ بِنبآء فتبيّنوآ أنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصبحوآ عَلَى ما فَعَلْتُم نادِمِين ÇÏÈ
6.  Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Jika jin tersebut memberitahukan letak, dan anda telah mengambilnya, maka bacalah ayat-ayat berikut ini atas sebuah bejana yang berisi air :
1.      Al-A’rof 117-122
* وَأوْحَينَآ إلَى مُوسَى أنْ أَلْقِ عَصَاكَ   فَإذَا هِي تَلْقَفُ مَا يَأفِكُون ÇÊÊÐÈ فَوَقَعَ الْحَقَّ و بَطَلَ مَا كَانُوا يَعْملوْنَ ÇÊÊÑÈ فَغُلِبُوا هُنالِكَ وَانْقَلَبُوا صَاغِرِين ÇÊÊÒÈ وَ أُلْقِىَ السّحَرَةُ سَاجِدِينَ ÇÊËÉÈ قَالُوآ ءامنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ ÇÊËÊÈ رَبِّ مُوسى و هَارُونَ ÇÊËËÈ
2.Yunus 81-82
فَلَمَّآ ألْقَوْا قَالَ مُوسَى مَجِئتُمْ بِهِ السّحْرُ إنّ اللهَ سَيُبْطِلُهُ  إنّ اللهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِيْنَ ÇÑÊÈ وَ يُحِقُّ اللهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَ لَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ ÇÑËÈ
3.Thoha 69
وَ أَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوآ إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَ لَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أتَى ÇÏÒÈ
                                                                                                                               Bacalah ayat-ayat tersebut di atas sebuah wadah yang berisikan air. Dan kenakanlah udara yang keluar dari mulut ketika membaca ayat-ayat tersebut pada airnya. Larutkanlah benda sihir (buhul) tersebut pada air yang telah diruqyah tadi, buanglah air tersebut di suatu tempat yang jauh dari jalan yang sering dilewati oleh manusia.

Jika jin mengatakan bahwa orang yang terkena sihir telah menelan benda sihirnya atau meminum air sihir. Maka tanyakanlah kepada si penderita, apakah ia sering mengalami rasa nyeri pada lambungnya, jika benar maka jin tersebut telah telah berkata jujur, tetapi jika tidak maka ia telah berbohong.
Jika terbukti jin tersebut berkata jujur, maka buatlah kesepakatan dengannya agar ia mau keluar dari tubuh si penderita, dan jangan sekali-kali masuk kembali kepadanya. Dan katakan bahwa anda akan melenyapkan sihir tersebut-Insya Alloh.

Lalu bacalah ayat-ayat diatas, ditambahkan dengan surat Al-Baqoroh ayat 102[3] pada sebuah wadah yang berisi air. Setelah  selesai dibacakan, air ruqyah tersebut diminumkan kepada si penderita, dan dipakai untuk mandi dalam beberapa hari.

Jika jin mengatakan bahwa orang yang terkena sihir telah menginjak sihir, atau disihir dengan menggunakan benda-benda bekas miliknya seperti rambut, pakaian atau yang lainya, maka bacakanlah ayat-ayat yang telah tersebut diatas pada sebuah wadah yang berisikan air, kemudian air ruqyahnya diminumkan kepada si penderita, dan dipakai untuk mandi dalam beberapa hari di luar kamar mandi di tempat tertutup. Bisa juga air ruqyah tersebut disiramkan ke atas jalan misalnya, atau pada tempat-tempat lainnya di luar kamar mandi, hingga penyakit yang diderita oleh si penderita benar-benar hilang. Kemudian perintahkanlah jin tersebut keluar dan jangan sekali-kali kembali lagi.
Sepekan kemudian, mintalah si penderita untuk datang kembali kepada anda, dan bacakan kepadanya ayat-ayat ruqyah. Jika si penderita tidak lagi merasakan apa-apa, maka-segala puji hanya milik Alloh-berarti sihir tersebut telah hilang darinya. Namun jika si penderita kembali kesurupan, berarti jin tersebut telah berdusta dan belum keluar. Maka tanyakan kepadalah kepadanya, apa sebabnya ia belum keluar dan hadapilah dengan lembut.

Apabila si penderita tidak lagi kesurupan, namun masih merasakan pusing dan sempoyongan, atau yang lainnya, berikanlah kepadanya sebuah rekaman yang berisi ayat Kursi berulang-ulang, agar didengarkan kepadanya seelama lebih kurang satu jam setiap hari sebanyak tiga kali, selama satu bulan penuh.

Sebulan kemudian, suruhlah si penderita untuk kembali lagi kepada anda, dan bacakanlah ayat-ayat ruqyah, insyaalloh ia telah sembuh. Jika belum, berikanlah kepadanya sebuah rekaman surat Ash-Shoffat, Yasin, Ad-Dukhon dan Al-Jin, agar ia dengarkan tiga kali dalam sehari, selama kurang lebih tiga pekan lamanya, insyaalloh ia akan smbuh. Jika ternyata belum sembuh juga, perpanjanglah masa pengobatannya.

2.       Keadaan kedua
Saat dibacakan ruqyah, si penderita akan merasa pusing, gemetar, berontak, atau pusing berat, tetapi tidak sampai kesurupan. Dalam keadaan seperti ini, ulangilah membacakan ayat-ayat ruqyah hingga tiga kali. Jika kesurupan, hadapilah sebagaimana keadaan pertama. Apa bila tidak kesurupan, tetapi si penderita gemetar atau pusingnya semakin ringan dan berkurang, bacakanlah ruqyah kepadanya selama beberapa hari. Maka dengan izin Alloh, si penderita akan sembuh.
Jika belum sembuh juga lakukan hal-hal berikut :
1.      Rekamlah bacaan surat Ash-Shoffat seekali, ditambah dengan ayat Kursi yang berulang-ulang untuk didengarkan kepada si penderita tiga kali dalam sehari.
2.      Menjaga sholat berjamaah.
3.      Setelah subuh bacalah dzikir berikut
لَا إلَهَ إلَّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ, لَهُ المُلكُ وَ لَهُ الحَمدُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيءٍ قَدِيرٌ
Dzikir tersebut dibaca sebanyak seratus kali, selama satu bulan penuh. Perlu untuk diperhatikan. Bahwa rasa sakit yang dialami si penderita akan bertambah pada 10 hari pertama atau 15 hari pertama. Namun setelah itu akan berangsur-angsur hilang. Dan pada akhir bulan rasa sakit itu akan hilang, dan bila dibacakan ayat-ayat ruqyah insyaalloh si penderita sudah tidak merasakan apa-apa lagi.

3.       Keadaan ketiga
Si penderita tidak merasakan apa-apa ketika dibacakan kepadanya ayat-ayat ruqyah. Dalam keadaan seperti ini, tanyakan kepada si penderita tentang gejala-gejala sihir sekali lagi. Jika anda tidak menemukan pada dirinya gejala-gejala utamanya, maka ia bukan orang yang terkena sihir, dan juga bukan orang yang sakit. Untuk lebih meyakinkan si penderita, maka ulangilah bacaan ayat-ayat kepadanya sebanyak tiga kali. Jika memang gejalanya tidak ada, maka diulang berkali-kali pun ruqyah tersebut si penderita tidak akan merasakan apa-apa, dan ini sangat jarang sekali terjadi. Maka berikanlah hal-hal berikut ini kepada penderita  :
1.      Rekamlah surat Yaasin, Ad-Dukhaan dan Al-Jin, lalu perdengarkanlah kepada si penderita tiga kali dalam sehari.
2.      Perintahkanlah kepadanya untuk memperbanyak istighfar 100 kali dalam sehari atau lebih.
3.      Perintahkanlah kepadanya untuk memperbanyak membaca kalimat
 وَ لَا قُوَّةَ إلَّا بالله لَا حَولَ sebanyak 100 kali dalam sehari atau lebih. Semua ini dilakukan selama satu bulan, kemudian bacakan kembali kepadanya ayat-ayat ruqyah.




[1] Lihat posting sebelumnya
[2] Silahkan dirujuk kembali posting yang berjudul tata cara mengobati kesurupan menggunakan ruqyah syar’iyyah
[3] Ayat ini semata-mata hanya ijtihad dari kami, dan bukan tauqifiyah.

mengobati sihir 1

TATA CARA MENGOBATI SIHIR MENGGUNAKAN RUQYAH SYAR’IYYAH

Pengobatan terhadap sihir terbagi menjadi tiga tahap

A.   Tahap sebelum pengobatan
1.      Ciptakan suasana keimanan yang kondusif. Dengan jalan mengeluarkan seluruh foto dan gambar makhluk yang bernyawa dari rumah orang yang ingin anda obati, agar malaikat berkanan memasukinya.
2.      Lepaskan semua jimat penangkal yang ada pada tubuh penderita, kemudian musnahkanlah jimat tersebut.
3.      Hindarkan tempat atau rumah orang yang ingin anda obati dari segala hal yang menyelisihi syariat Islam. Seperti musik dan alat-alat musik, lelaki yang memakai emas, wanita yang bertabarruj (berhias ala jahiliyah), atau orang yang menghisap rokok.
4.      Memberikan pelajaran aqidah yang shohih kepada penderita dan keluarganya, sehingga hati mereka hanya bergantung kepada Alloh سبحانه و تعالى .
5.      Mendiagnosis keadaan penderita. Dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada pendrita atau keluarganya.
6.      Berwudhulah sebelum anda memulai pengobatan, dan perintahkan juga kepada orang-orang yang bersama anda.
7.      Jika si penderita adalah seorang wanita, maka anda jangan memulai pengobatan sehingga anda pastikan seluruh auratnya tertutup, agar tidak tersingkap di saat pengobatan berlangsung.
8.      Janganlah anda mengobati seorang wanita dalam keadaan berpakaian yang menyelisihi syariat, seperti memakai wewangian, atau memakai cat kuku di kuku-kukunya seperti wanita-wanita kafir.
9.      Sertakan pula seorang mahramnya (keluarga), ketika anda mengobati seorang wanita.
10.  Janganlah anda memasukkan seseorang yang bukan mahramnya.
11.  Bacalah  حَولَ وَ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهلَا dan mohonlah pertolongan kepada Alloh سبحانه و تعالى .


Minggu, 21 April 2013

TATA CARA MENGOBATI KESURUPAN MENGGUNAKAN RUQYAH SYAR’IYYAH

TATA CARA MENGOBATI KESURUPAN MENGGUNAKAN RUQYAH SYAR’IYYAH
Mengobati kesurupan menggunakan ruqyah syar’iyyah terbagi menjadi tiga tahap
A.      Tahap sebelum pengobatan
1.      Ciptakan suasana keimanan yang kondusif. Dengan jalan mengeluarkan seluruh foto dan gambar makhluk yang bernyawa dari rumah orang yang ingin anda obati, agar malaikat berkanan memasukinya.
2.      Lepaskan semua jimat penangkal yang ada pada tubuh penderita, kemudian musnahkanlah jimat tersebut.
3.      Hindarkan tempat atau rumah orang yang ingin anda obati dari segala hal yang menyelisihi syariat Islam. Seperti musik dan alat-alat musik, lelaki yang memakai emas, wanita yang bertabarruj (berhias ala jahiliyah), atau orang yang menghisap rokok.
4.      Memberikan pelajaran aqidah yang shohih kepada penderita dan keluarganya, sehingga hati mereka hanya bergantung kepada Alloh سبحانه و تعالى .
5.      Mendiagnosis keadaan penderita. Dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada keluarganya.
6.      Berwudhulah sebelum anda memulai pengobatan, dan perintahkan juga kepada orang-orang yang bersama anda.
7.      Jika si penderita adalah seorang wanita, maka anda pastikan seluruh auratnya tertutup, agar tidak tersingkap di saat pengobatan berlangsung.
8.      Sertakan pula seorang mahramnya (keluarga), ketika anda mengobati seorang wanita.
9.      Janganlah anda memasukkan seseorang yang bukan mahramnya.
10.  Bacalah  لَا حَولَ وَ لَا قُوةَ إِلَّا بِاللهdan mohonlah pertolongan kepada Alloh سبحانه و تعالى .

B.      Tahap Pengobatan
Letakkanlah tangan anda di atas kepala si penderita dan apabila mengobati seorang wanita janganlah bersentuhan kulit secara langsung, kemudian bacalah ayat-ayat ruqyah[1] di telinganya secara tartil. Usakan supaya si penderita mendengarnya.
Setiap kali hendak membaca ayat harus didahului dengan ta’awudz.

C.       Tahap setelah pengobatan
Bila Alloh سبحانه و تعالى menyembuhkan si penderita melalui anda, pujilah Alloh  yang telah memperkenankan anda untuk menyembuhkannya. Tingkatkanlah rasa roja’ anda kepada Alloh سبحانه و تعالى , agar Alloh memberikan taufiq-Nya kepada anda dalam menghadapi keadaan-keadaan lainya. Jangan sampai hal tersebut menjadi sebab kesombongan dan keangkuhan anda.
Pahamkanlah aqidah yang shohih kepada penderita dan keluarganya, sehingga hati mereka hanya bergantung kepada Alloh سبحانه و تعالى . Disamping itu, berilah pembentengan diri berikut ini :
1.      Menjaga sholat berjama’ah.
2.      Tidak mendengarkan nyanyian-nyanyian dan musik yang melalaikan.
3.      Berwudhu sebelum beranjak tidur, dan jangan lupa membaca ayat Kursi.
4.      Membaca basmalah sebelum memulai sesuatu.
5.      Setelah sholat subuh, membaca dzikir berikut :
لَا إلَهَ إلَّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ المُلكُ وَ لَهُ الحَمدُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيءٍ قَدِيرٌ
Tidak ada ilah yang berhak untuk disembah kecuali Alloh, Zat Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, segala puji bagi-Nya dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Sebanyak 100 kali.
6.      Setiap hari, jangan sampai tidak membaca Al-qur’an sama sekali, atau mendengarkannya jika ia seorang yang tidak bisa membaca Al-qur’an.
7.      Bergaul dengan orang-orang sholih.
8.      Hendaknya selalu membaca dzikir pagi dan sore.

“WALLOHUA’LAMBISHSHOWAB”



[1] Lihat posting sebelumnya