Rabu, 10 April 2013

الإنحراف عن العقيدة الصحيحة

A.    PENYEELEWENGAN TERHADAP AQIDAH YANG BENAR

Penyelewengan terhadap aqidah yang benar itu memiliki sebab-sebab dan kita diwajibkan untuk mengetahuinya dan mengobatinya, sebab-sebab tersebut adalah :
1.      Tidak megetahui terhadap aqidah yang benar, disebabkan enggan untuk belajar dan mempelajarinya, atau hanya sedikit saja yang mau untuk mempelajarinya. Dan karna itu generasi-generasi yang akan datang tidak mengetahui aqidah yang benar dan tidak mengetahui penyebab-penyebab terselewengnya aqidah, maka yang benar akan dianggap sebagai yang bathil dan yang bathil akan dianggap benar. Sebagaimana perkataan Umar bin Al-Khotob رضي الله عنه   :
إنّما تنقض عرى الإسلام عروة عروة إذا نشأ في الإسلام من لا يعرف الجاهلية
Sesungguhnya tali Islam itu akan terurai sehelai demi sehelai, apabila orang yang lahir dalam Islam dan tidak mengetahui kejahiliyahan (kebodoha)

2.      Fanatik terhadap pabak-bapak dan nenek moyang, dengan mengambil dan memegang teguh ajaran mereka walaupun yang diajarkan itu adalah sebuah kebathilan dan meninggalkan apa-apa yang menyelisihinya walaupun itu adalah kebenaran. Sebagai mana firman Alloh سبحانه و تعالى:
#sŒÎ)ur Ÿ@ŠÏ% ãNßgs9 (#qãèÎ7®?$# !$tB tAtRr& ª!$# (#qä9$s% ö@t/ ßìÎ6®KtR !$tB $uZøxÿø9r& Ïmøn=tã !$tRuä!$t/#uä 3 öqs9urr& šc%x. öNèdät!$t/#uä Ÿw šcqè=É)÷ètƒ $\«øx© Ÿwur tbrßtGôgtƒ ÇÊÐÉÈ

170.  Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang Telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami Hanya mengikuti apa yang Telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".

3.       Taqlid Buta, dengan mengambil perkataan manusia dalam hal Aqidah tanpa mengetahui dalilnya dan tidak mengetahui kebenarannya. Sehingga orang yang bertaqlid buta tadi, terperosok kedalam kelompok-kelompok yang menyimpang, seperti Jahmiyah, Mutazilah, Asariyah, Sufuyah dan sebagainya.
4.       Berlebih-lebihan dalam mengagungkan para Wali-wali Alloh dan Orang-orang Sholih, mengangkat derajat mereka sampai pada taraf derajat Ilahiyah. Sebagai mana yang terjadi pada kaumnya Nabi Nuh عليه السلام  ketika mereka berkata yang diabadikan dalam Al-quran surat Nuh ayat 23 :
(#qä9$s%ur Ÿw ¨bâxs? ö/ä3tGygÏ9#uä Ÿwur ¨bâxs? #tŠur Ÿwur %Yæ#uqß Ÿwur šWqäótƒ s-qãètƒur #ZŽô£nSur ÇËÌÈ

23.  Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr[1]
5. Lalai dari mentadaburi ayat-ayat Alloh سبحانه و تعالى  yang berupa ayat kauniyah ataupun ayat-ayat   Alloh سبحانه و تعالى yang berupa Quraniyah.
6. Penyelewengan terhadap Aqidah yang benar yang disebabkan oleh kedua oarng tua, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم,
ما من مولود إلّا يوولد على الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه (متفق عليه)
Setiap bayi yang lahir, lahir dalam keadaan fitroh (mentauhidkan Alloh سبحانه و تعالى ) maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia sebagai orang Yahudi, Nashrani atau Majusi (Mtafaqun Alaih)
7. Media-media yang ada pada saat ini, baik itu beru media elektronik seperti televisi dan radio ataupun media cetak seperti koran dan majalah tidak digunakan untuk mempelajari dan mennyebarkan da’wah kepada Aqidah yang benar.

B.    CARA PENCEGAHANYA

1.      Kembali kepada Al-Quran dan Sunah Rosululloh صلى الله عليه وسلم, untuk menerima pemahaman yang benar dari keduanya. Sebagai mana para Salafus Sholih mengambil sumber Aqidah dari Al-qur’an dan Sunah.
2.      Perbaikan dalam pembelajaran Aqidah yang benar.
3.      Mengulang-ulang kembali dan mempelajari kembali kitab-kitab para Ulama Salaf yang masih murni.
4.      Mendukung pembenaran Aqidah yang menyimpang dengan menolak segala bentuk penyelewengan.



[Diambil dari buku At-Tauhid Doktor Sholih Bin Fauzan Bin Abdulloh Al-Fauzan,
alih bahasa Fat’an Aziz]



[1] wadd, suwwa', yaghuts, ya'uq dan Nasr adalah nama-nama berhala yang terbesar pada qabilah-qabilah kaum Nuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar